Jumat, 29 September 2017

FENOMENA YANG MENGAWALI TERBENTUKNYA KANTOR MAYA

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FORUM & QUIZ TM 4
FENOMENA YANG MENGAWALI TERBENTUKNYA KANTOR MAYA
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA



Nama         : Bella Rosdiana Dewi
NIM  : 43216110475


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI


TAHUN 2017

A.    Fenomena apa yang mengawali terbentuknya kantor maya didalam menjalankan bisnisnya dalam persaingan bisnis yang semakin kompetitif saat ini
           Jika organisasi memiliki sebuah tim yang bagus untuk sebuah proyek, namun mereka berada di tempat yang berjauhan, ada yang berada di Indonesia bagian timur, ada yang berada di Indonesia bagian barat, ada yang sedang berada dalam perjalanan, dan sementara itu, seorang manajer harus mengendalikan kelompok telekomuter dan para pegawai yang berjumlah sedikit namun seringkali harus berdinas luar. Kondisi tersebut mustahil untuk melakukan koordinasi dalam rangka mencapai tujuan organisasi, apabila akan dijangkau secara fisik. 
            Namun dengan kemajuan Information Tekhnology (IT) koordinasi tersebut menjadi sangt mungkin untuk dilakukan. Dengan hanya akses Internet pada situs yang sama, maka semua orang tersebut dapat melakukan komunikasi secara langsung sebagai bentuk dari koordinasi dalam dunia maya (virtual word), dengan kata lain telah terjadi koordinasi dalam "kantor elektronik" di Website. Alternatif lain yang menawarkan solusi dalammelakukan koordinasi melalui IT adalah dengan membuat kantor maya (virtual office) di Web. Biayanya relatif murah dan bahkan semua orang dengan koneksi Internet dapat menjadi bagian darinya.
             Virtual Office merupakan Sebuah “ruang kerja” yang berlokasi di dunia internet dengan kata lain tidak mempunyai kantor real, dimana seorang individu dapat menyelesaikan tugas – tugas yang diperlukan untuk melaksanakan bisnis tanpa memiliki lokasi usaha. Virtual Office merupakan lompatan dari teknologi informasi. Kalau ditinjau lebih mendalam, virtual office berangkat dari kebutuhan kepraktisan dan efisiensi di bidang komunikasi data. Untuk menciptakan keunggulan kompetitif, organisasimutlak harus menguasai informasi lebih awal, akurat, dan komprehensif. Hal ini akan terwujud apabila pertukaran informasi dapat dilakukan dengan baik. 
             Berbagai penyempurnaan peralatan dilakukan dalam melaksanakan pertukaran informasi, mulai dari yang sifatnya manual dan kasat mata menjadi serba otomatis dan tidak kasat mata (virtual). Otomatisasi sebenarnya dimulai di pabrik dan pada akhirnya menyebar ke kantor dalam bentuk otomatisasi kantor (office automation), atau lebih dikenal dengan istilah OA. Pada awalnya, OA dimaksudkan untuk membantu pekerjaan yang bersifat adminsitratif (clerical), tetapi karena kemampuan OA untukmemudahkan komunikasi formal dan informal dengan orang-orang di dalam dan di luar perusahaan menarik para manajer dan profesional sebagai pemakai, maka selanjutnya semua pemakai ini menggunakan OA untuk meningkatkan produktivitas kerjanya.

B.     Bidang aplikasi Sistem Informasi Perkantoran (Office Automation/OA) yang banyak di implementasikan pada perkantoran modern saat ini
1.      Aplikasi Otomatisasi Kantor (Office Automation/OA) :
·         Pengolahan Kata (word Processing).
Penggunaan alat elektronik yang secara otomatis melaksanakan banyak tugas-tugas yang diperlukan untuk menyiapkan dokumen yang akan diketik atau dicetak.
contoh: Microsoft Word, Word Perfect, Open Office, dll
·         Surat Elektronik (electronik mail).
Penggunaan jaringan komputer yang memungkinkan para pemakai mengirim, meyimpan dan menerima pesan-pesan dengan menggunakan terminal komputer dan alat penyimpanan.
contoh: yahoo mail, google mail , dll.
·         Voice Mail.
Memerlukan komputer dengan kemampuan menyimpan pesan audio dalam bentuk digital dan kemudian mengubahnya kembali menjadi bentuk audio saat dipanggil.
·         Kalender Elektronik (electronik calendaring)
Penggunaan jaringan komputer untuk menyimpan dan mengambil kalender pertemuan manajer. Manajer atau sekertaris manajer dapat memasukkan pertemuan-pertemuan, membuat perubahan, meneelaah kalender itu dengan menggunakan terminal keyboard. Kalender elektronik sangat bermanfaat bagi manajer tingkat atas yang yang memiliki jadwal pertemuan yang sangat padat.
·         Konfrensi Audio
Penggunaan peralatan komunikasi suara untuk membuat suatu hubungan audio diantara orang-orang yang tersebar secara geografis untuk melaksanakan konfrensi. Conference callmerupakan bentuk pertama konfrensi audio yang masih digunakan.
·         Konfrensi Video
Penggunaan peralatan televisi untuk menghubungkan para peserta konfrensi yang tersebar secara geografis. Peralatan tersebut menyediakan hubungan audio dan video.
·         Konfrensi Komputer
Penggunaan jaringan komputer untuk memungkinkan para anggota tim pemecah masalah bertukar informasi mengenai masalah yang akan dipecahkan.


·         Transmisi Faximile (facsimile transmission)
Penggunaan peralatan khusus yang dapat membaca dokumen pada satu ujung saluran komunikasi dan membuat salinannya diujung yang lain. FAX berkontribusi pada pemecahan masalah dengan membagikan dokumen kepada para anggota timpemecah masalah secara mudah dan cepat.
·         Videotex
Penggunaan komputer untuk menampilkan pada layar materi narasi dan grafik yang tersimpan.
·         Desktop Publishing
Penggunaan komputer untuk menyiapkan output tercetak yang kualitasnya sangat baik. Tampilan layar persis sama dengan salinan kertas yang akan dihasilkan oleh printer laser.
2.      Faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan aplikasi Otomatisasi Kantor
·         Jenis Organisasi, yaitu seorang manajer diperusahaan dengan satu lokasi tidak akan mempertimbangkan konferensi audio dan video.
·         Pilihan pribadi, manajer yang memilih komunikasi tatap muka tertarik pada konferensi video dan memanfaatkan kalender elektronik.
·         Sumber daya OA yang tersedia paduan manajer dibatasi oleh sumber oleh sumber daya OA yang tersedia dalam perusahaan.

Daftar Pustaka :


Kamis, 21 September 2017

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FORUM & QUIZ TM 3
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI DALAM SUATU PERUSAHAAN
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA



Nama         : Bella Rosdiana Dewi
NIM  : 43216110475


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI


TAHUN 2017


A. Implementasi Sistem Informasi dalam suatu perusahaan sesuai dengan aktivitas bisnisnya.

Pada tahun 2011, Pihak Manajemen Pemasaran Carrefour meluncurkan versi baru dari situsnya yang menampilkan katalog dan program promosi, dan kemudian menjadi salah satu pemain utama di aktivitas media sosial. Hal ini bertujuan untuk  menjembatani audiens online Carrefour dengan aktivitas utama yang dilakukan pihak manajemen pemasaran, dengan menyediakan pengalaman belanja online untuk konsumen. Jadi mereka memutuskan untuk mencoba layanan e-commerce.  Situs mereka cukup sederhana, tidak mewah dan cantik tetapi situsnya bekerja dengan baik dan bisa dengan mudah dimengerti. Tentu saja situs ini akan tampak familiar bagi mereka yang memiliki pengalaman berbelanja online, meski tidak sulit bagi pemula untuk belajar bagaimana cara situs ini bekerja.
Saat ini, Carrefour hanya menyediakan cara pembayaran menggunakan kartu kredit yang adalah sangat masuk akal karena kita bisa melihat bahwa konsumen offline pembeli sering mengunakan kartu kredit ketika berbelanja, terutama untuk mendapatkan diskon dan promosi. Carrefour secara pintar mengunakan perilaku ini untuk mendorong operasional sistem pembayaran dengan proses yang sederhana dan mudah. Sebenarnya, pihak manajemen berpendapat bahwa tidak melihat ada badge keamanan untuk transaksi saya, yang mungkin seharisnya menjadi prioritas untuk mendapatkan kepercayaan dari konsumen.
Carrefour juga beruntung bahwa mereka telah diasosiasikan dengan kualitas bagus dari berbagai barang dan produk yang mereka jual, ini bisa meninimalkan keraguan konsumen dan ketidakpercayaan yang biasanya ada pada diri konsumen ketika mereka menggunakan situs e-commerce lain. Dan Carrefour tahu secara pasti dimana kekuatan mereka, tetapi ini juga berarti mereka harus memelihara kepercayaan konsumen yang seringkali lebih sulit dibandingkan mendapatkan kepercayaan konsumen untuk pertama kali.
Secara singkat, situs belanja online Carrefour secara mendasar mudah digunakan dan sangat sederhana, tetapi ini baru 30% dari pekerjaan secara total. Hal yang paling sulit dari layanan e-commerce adalah permasalahan logistik, proses dimana barang sampai di rumah pembeli dengan selamat, pekerjaan masih jauh dari selesai. Ini mungkin bisa menjadi satu-satunya kekurangan dari situse-commerce Carrefour, mereka tidak melakukan pengiriman. Menurut Adrien, konsep dari belanja online dan model ambil di lokasi bekerja secara bagus di negara lain jadi mereka beranggapan ini pun akan berhasil di Indonesia juga.
Satu hal yang menjadi penting untuk diingat, jika sistem Carrefour ini bekerja (online dan offline) ini bisa mengubah acara mereka melakukan proses belanja bulanan. Dan juga mengubah perspektif orang tenang belanja online dan dapat, membantu pertumbuhan situs e-commerce dengan skala lebih kecil lainnya.
Pihak Manajemen mengatakan bahwa mereka meluncurkan konsep e-commerce ini (Click & Drive – beli online dan ambil barang di toko) di Carrefour cabang Lebak Bulus sebagai versi beta dari apa yang mereka sebut Carrefour Online. “Idenya adalah untuk menjalankan konsep ini sembari meningkatkan kualitas dari layanan di kemudian hari untuk membawa layanan baru di mana pun hal tersebut dibutuhkan.
Kekurangan:
-   Baru beroperasi di Carrefour lebak bulus saja. Di website hanya terdapat 2 pilihan tempat Carrefour yaitu Carrefour Lebak Bulus-Jakarta Selatan dan Carrefour Sunset Road-Kuta, Bali.
-   Meskipun kelebihannya 'langsung ambil barang dan tidak perlu mengantri panjang', tetapi masyarakat awam berpikir bahwa tentang click & drive yaitu barang pesanan yang dikirim kerumah. Tetapi pada kenyataannya barang pesanan diambil di Carrefour yang diinginkan. Sehingga situs e-commerce Carrefour ini tidak melakukan pengiriman.

B. Jenis-jenis Sistem Informasi yang banyak di implementasi pada perusahaan manufaktur atau jasa, dalam upaya meningkatkan efektivitas dan efisiensi aktivitas bisnis

Sistem informasi dapat dikatakan memiliki nilai strategis apabila sistem tersebut dapat menunjang keberhasilan operasional perusahaan. Peranan sistem informasi dapat berbeda-beda setiap perusahaan. Perusahaan dapat memandang bahwa sistem informasi yang ada hanya sebatas alat bantu untuk meningkatkan efisiensi perusahaan, akan tetapi bisa juga menjadi sesuatu yang berfungsi sangat strategis, dalam artian dapat secara signifikan memberikan kepuasan pelanggan terhadap produk dan jasa yang diberikan perusahaan. Secara umum, sistem informasi merupakan kumpulan dan komponen dalam perusahaan atau organisasi yang berhubungan dengan proses penciptaan dan pengaliran informasi.
Jogiyanto (2001) menyatakan bahwa sistem informasi adalah sekumpulan hardware, software, brainware, prosedur dan atau aturan yang diorganisasikan untuk mengolah data menjadi informasi yang bermanfaat guna memecahkan masalah dan pengambilan keputusan. Sistem informasi merupakan seperangkat komponen yang berhubungan dan mendukung fungsi pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, dan pendistribusian informasi. Hasil dari proses tersebut digunakan pihak manajemen sebagai suatu dasar dalam pembuatan keputusan organisasi. Selain itu, sistem informasi yang baik dapat membantu dalam hal analisis dan visualisasi masalah dalam penciptaan produk baru.
Terdapat beberapa pandangan manajemen akan sistem informasi yang ada di perusahaan sesuai fungsinya. Pertama, adalah sesuatu hal yang sudah sangat terbiasa dalam perusahaan untuk meningkatkan efisiensi proses kerja atau aktivitas operasional, terutama untuk urusan administrasi serta dokumentasi, sehingga mendorong untuk melakukan investasi pembelian komputer untuk dapat meningkatkan efisiensi, efektivitas dalam pengelolaan perusahaan. Apabila suatu sistem tersebut tidak berpengaruh terhadap penciptaan produk yang lebih murah, lebih baik, dan lebih cepat sesuai dengan konsep produk dalam competitive advantage cheaper, better, dan faster, maka hal tersebut tidak perlu diterapkan.  
  
Menurut O’Brien (2009) terdapat beberapa jenis sistem informasi, yaitu:
  1. Sistem pakar, yaitu sistem berbasis pengetahuan yang menyediakan saran dan bertindak seperti konsultan. Contoh: aplikasi penasihat kredit.
  2. Sistem Manajemen Pengetahuan
Sistem berbasis pengetahuan yang mendukung pembuatan, pengaturan, dan penyebaran pengetahuan bisnis di lingkungan perusahaan. Contoh: akses pada strategi proposal penjualan.
  1. Sistem Informasi Strategis
Sistem yang mendukung operasional perusahaan dan proses manajemen yang memberikan produk, layanan, dan kemampuan strategis sebagai keunggulan kompetitif. Contoh: perdagangan saham online.
  1. Sistem Bisnis Fungsional
Sistem yang mendukung berbagai aplikasi operasional dan manajerial atas berbagai fungsi bisnis perusahaan. Contoh: sistem informasi yang mendukung aplikasi akuntansi, keuangan, dan pemasaran.




Daftar Pustaka :



Kamis, 14 September 2017

KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI

TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FORUM & QUIZ TM 2
KARAKTERISTIK SISTEM INFORMASI
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA



Nama         : Bella Rosdiana Dewi
NIM  : 43216110475


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI


TAHUN 2017

A. Karakteristik Sistem Informasi untuk keunggulan bersaing suatu sistem memiliki karakteristik yaitu :

Macam- macam karakteristik sistem informasi :
1. Memiliki Komponen                                                                                                                            
Setiap komponen atau yang bisa juga disebut sebagai subsistem di dalam sebuah sistem informasi memiliki sifat untuk menjalankan fungsi-fungsi tertentu di dalam sebuah sistem informasi. Jadi, apabila subsitem atau komponen dari sistem informasi ini tidak dapat bekerja optimal, maka keseluruhan sistem informasi yang diimplementasikan tidak akan dapat berjalan secara optimal.
2.      Memiliki Batasan atau Boundary
Batasan ini merupakan pembatas dari sebuah sistem informasi dengan sistem informasi lainnya, yang membuat sistem informasi tersebut menjadi satu buah kesatuan sistem informasi yang utuh, dan menunjukkan ruang lingkup yang dimilki oleh sistem informasi tersebut.
Jadi, dengan adanya boundary ini, seuah sistem informasi tidak akan bekerja saling tumpang tindih satu sama lainnya, dan dapat berfungsi sesuai dengan tugas dan juga perannya amsing-masing.
3.      Memiliki Lingkungan Luar dari Sistem atau Environment 
Environment merupakan keseluruhan sistem dan juga lingkungan yang berad di luar batasan atau boundary dari sebuah sistem informasi. Sebuah sistem akan disebut sebagai sistem informasi, apabila sistem tesebut memilki batasan atau boundary, dan juga memiliki lingkungan luar yang berbatasan langsung dengan sistem informasi tersebut.
4.      Memiliki Interface 
suatu sistem akan dianggap sebagai sebuah sistem informasi yang dapat dioperasikan dengan baik dan juga optimal apabila sistem informasi tersebut memilki interface atau antar muka. Interface atau antarmuka ini merupakan media yang digunakan untuk dapat menghubungkan sebuah komponen atau subsistem yang terdapat pada sebuah sistem informasi.

5.      Memiliki Input atau Masukan Sistem 
Input system atau sistem masukan ini meruapakan jenis energy yang digunakan untuk dimasukkan ke dalam suatu sistem. Masukan atau input ini terdiri dari dua jenis, yaitu:
Maintenance input merupakan input yang berhubungan dengan perawatan suatu sistem, dimana merupakan sebuah energy yang dimasukkan ke dalam sistem informasi, agar sistem informasi tersebut bisa berjalan dengan baik dan optimal.


6.      Memiliki Output atau Keluaran dari Sebuah Sistem 
Output merupakan keluaran energy atau hasil yang diteruskan oleh input. Hasil atau output ini bisa berupa tampilnya data dan juga informasi yang muncul pada display user, yang berisi informasi. Dengan adanya output ini , maka setiap user yang menggunakan sistem informasi dapat mengakses dan juga memanfaatkan layanan informasi yang ditujukkan kepada dirinya, sehingga membuat sistem informasi dapat bekerja dengan optimal dan bermanfaat.
7.      Memiliki Pengolah dan Pemrosesan Sistem 
Pengolah data atau pemrosesan sistem ini merupakan komponen atau bagian di dalam sebuah sistem informasi yang memilki tugas utama untuk memproses input dari sebuah sistem informasi menadi keluaran atau output dari sebuah sistem informasi.
Singkatnya, processing system ini membantu proses pengolahan data secara keseluruhan yang ada did alam sebuah sistem informasi, lalu mentransmisikan hasil dari pengolahan data tersebut menuju output yang dikeluarkan oleh sistem dan dapat diakses oleh user.
8.      Memiliki Sasaran dari Sistem 
sasaran dari sistem merupakan analisis berupa siapa saja yang akan menggunakan sistem informasi ini. Tanpa adanya sasaran dari pembuatan sistem, maka sudah pasti sebuah sistem informasi tidak akan bisa bermanfaat dan juga berguna. Misalnya adalah, sebuah sistem informasi diimplementasikan untuk para auditor dan juga akuntan. Maka jenis dari sistem informasi yang akan diimplementasikan dan juga dikembangkan adalah jenis dari sistem informasi akuntasi, yang berisi data – data keuangan suatu eprusahaan dan juga organisasi.


B. Sistem Informasi Dalam Dunia Bisnis

 Sistem Informasi Penting dalam perasaingan bisnis karena dalam upaya  mencapai keunggulan kompetitif, perusahaan harus  menghadapi tantangan bahkan  tekanan-tekanan internal dan eksternal perusahaan. Salah satu pendekatannya adalah bagaimana mengefektifkan potensi sumberdaya yang ada, bisa melalui peningkatan kualitas produk dan layanan kepada pelanggan, maupun melalui pemanfaatan kemajuan teknologi informasi.  
Kompetisi merupakan karakteristik positif dalam bisnis, persaingan alami dan sehat adalah pendukung majunya suatu pasar. Persaingan ini mendorong upaya untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar, oleh karenanya diperlukan kemampuan kompetitif yang signifikan pada berbagai bagian dari perusahaan. Hal ini ditujukan untuk menjaga bisnis terhadap ancaman pendatang baru.






Prinsip utama perancangan SIM: harus dijalin secara teliti agar mampu melayani tugas utama. Tujuan sistem informasi manajemen adalah memenuhi kebutuhan informasi umum semua manajer dalam perusahaan atau dalam subunit organisasional perusahaan. SIM menyediakan informasi bagi pemakai dalam bentuk laporan dan output dari berbagai simulasi model matematika

C. Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut blok bangunan (building blok), yang terdiri dari komponen input, komponen model, komponen output, komponen teknologi, komponen hardware, komponen software, komponen basis data, komponen kontrol, dan komponen jaringan. Semua komponen tersebut saling berinteraksi satu dengan yang lain membentuk suatu kesatuan untuk mencapai sasaran.
·         Komponen input
Input mewakili data yang masuk kedalam sistem informasi. Input disini termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan dimasukkan, yang dapat berupa dokumendokumen dasar.
·         Komponen model
Komponen ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model matematik yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan di basis data dengan cara yag sudah ditentukan untuk menghasilkan keluaran yang diinginkan.
·         Komponen output
Hasil dari sistem informasi adalah keluaran yang merupakan informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna untuk semua pemakai sistem.
·         Komponen teknologi
Teknologi merupakan “tool box” dalam sistem informasi, Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, neghasilkan dan mengirimkan keluaran, dan membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
·         Komponen hardware
Hardware berperan penting sebagai suatu media penyimpanan vital bagi sistem informasi.Yang berfungsi sebagai tempat untuk menampung database atau lebih mudah dikatakan sebagai sumber data dan informasi untuk memperlancar dan mempermudah kerja dari sistem informasi.
·         Komponen software
Software berfungsi sebagai tempat untuk mengolah, menghitung dan memanipulasi data yang diambil dari hardware untuk menciptakan suatu informasi.
·         Komponen basis data
Basis data (database) merupakan kumpulan data yang saling berkaitan dan berhubungan satu dengan yang lain, tersimpan di pernagkat keras komputer dan menggunakan perangkat lunak untuk memanipulasinya. Data perlu disimpan dalam basis data untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan sedemikian rupa supaya informasi yang dihasilkan berkualitas. Organisasi basis data yang baik juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasi menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS (Database Management System).
·         Komponen kontrol
Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana alam, api, te,peratur, air, debu, kecurangan-kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, ketidak efisienan, sabotase dan lain sebagainya. Beberapa pengendalian perlu dirancang dan diterapkan untuk meyakinkan bahwa halhal yang dapat merusak sistem dapat dicegah ataupun bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat langsung cepat diatasi.
·         Komponen Jaringan
Untuk menghubungkan komputer-komputer perangkat keras dalam sebuah kesatuan diperlukan media untuk menghubungi antara hardware dan software sistem informasi yang digunakan di suatu perusahaan. Komponen jaringan terdiri dari hardware dan software jaringan. Hardware komponen jaringan berupa kartu penghubung jaringan (Network Interface Card), media penghubung jaringan, HUB (konsentrator), repeater, bridge, dan router. Komponen software jaringan berupa sistem operasi jaringan, network adapter drive, dan protokol jaringan.





Daftar Pustaka :
Yogi Syamriadi, 2013. http://yogi49e.blogstudent.mb.ipb.ac.id (22 November 2013)





E-LEARNING

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FORUM & QUIZ E-LEARNING Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Nama         : Bella Rosdia...