Jumat, 20 Oktober 2017

CONCEPTUAL FRAMEWORK, KESIMPULAN & SARAN SISTEM INFORMASI PADA PT. UNILEVER

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
FORUM & QUIZ
Conceptual Framework, Kesimpulan dan Saran Sistem Informasi Pada PT. Unilever
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA




Nama         : Bella Rosdiana Dewi
NIM  : 43216110475


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2017

A.    Conceptual Framework
Tujuan laporan keuangan menurut kerangka konseptual adalah memberikan informasi untuk pengambilan keputusan.
      Karakteristik kualitatif terdiri dari karakteristik primer dan sekunder.
     Karakteristik primer terdiri dari relevan dan andal. Informasi yang relevan adalah informasi yang dapat memberikan perbedaan hasil keputusan. Agar relevan informasi harus memiliki nilai prediksi, nilai feedback dan tepat waktu. Informasi dapat diandalkan jika verifiable, representative faitfulness dan neutral.
     Karakteristik sekunder terdiri dapat dibandingkan dan konsisten. Untuk dapat dibandingkan laporan keuangan harus disajikan dengan cara yang sama untuk perusahaan yang berbeda dan kebijakan akuntansi diterapkan secara konsisten dari satu periode ke periode berikutnya.
Unsur laporan aset, liabilitas pemilik, ekuitas, investasi pemilik, pembagian kepada pemilik, laba comprehensive, pendapatan, beban, keuntungan (gain) dan kerugian (loss). Laba komprehensif adalah kenaikan aset atau liablitas yang tidak dilaporkan dalam laporan laba rugi tetapi langsung mempengaruhi ekuitas.  
      Asumsi dasar terdiri dari entity, going concern, monetary unit dan periodicity.
     Entity menjelaskan bahwa informasi keuangan yang disajikan terkait dengan entitas yang dilaporkan terpisah dari pemilik dan entitas lain.
     Entitas diasumsikan akan terus beroperasi dalam waktu yang tidak ditentukan
     Nilai-nilai dalam laporan keuangan dinyatakan dalam unit satuan mata uang
     Pelaporan keuangan disajikan dalam periode untuk dapat dilihat kinerja pada periode tersebut dan kondisi keuangan pada setiap akhir periode.
Prinsip dasar terdiri dari historical cost, revenue recognition, matching cost again revenue dan full disclosure.
     Prinsip historical cost mengharuskan pengakuran didasarkan harga perolehan.
     Prinsip pengakuan pendapatan menyatakan, penadapatan diakui jika telah realized dan earned  (direalisasi dan diperoleh).
     Pengakuan beban didasarkan pada konsep penandingan antara beban dengan pendapatan.
     Informasi keuangan harus mengungkapkan semua fakta terkait informasi keuangan yang berguna bagi pemakai untuk pengambilan keputusan.
      Kendala informasi terdiri dari keseimbangan atas biaya dan manfaat, materialitas, konservatif dan praktik industry.
     Penyusun laporan keuangan harus mempertimbangan biaya untuk menghasilkan informasi dan manfaat dari informasi yang dihasilkan.
     Prinsip konservatif menyatakan, dalam kondisi ketidakpastian, akuntan akan memilih untuk menunda pengakuan pendapatan dan aset sampai terealisasi namun sebaliknya mempercepat pengakuan beban dan liabilitas saat potensi kerugian ada dan dapat diukur dengan andal.
                                        





B.     Kesimpulan
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara.
Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah besar dalampeusahaan besar ini.
Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
5. Pemasaran Langsung
Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut ditiru perusahaan lain disamping kualitas yang bagus
C.    Saran
1.      Pertambahan Nilai Ekonomi PT Unilever Indonesia Tbk. sudah baik karena mengaami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini seharusnya dipertahankan dan semakin ditingkatkan agar perusahaan setiap tahunnya mengalami pertambahan nilai ekonomi sehingga harga saham dapat terus meningkat.
2.      Perputaran total asset (TATO) PT Unilever Indonesia Tbk. cenderung stabil, tetapi seharusnya lebih ditingkatkan. Agar penjualan produk PT Unilever Indonesia Tbk. tetap laku dipasaran dan harus dapat terus bersaing dengan para pesaingnya. Dalam meningkatkan penjualan PT Unilever Indonesia Tbk harus lebih gencar melakukan promosi dan melakukan inovasi-inovasi baru dalam produknya.
3.      Rasio hutang (DER) PT Unilever Indonesia Tbk. kurang baik karena pada beberapa tahun tertentu sering kali mengalami kenaikan, ini akan berdampak negatif pada perusahaan. Salah satunya perusahaan akan terlilit hutang yang cukup besar dan mempengaruhi harga saham perusahaan karena perusahaan tidak dapat membagikan keuntungan perusahaan kepada para pemegang saham dan malah membayarkan hutang-hutang perusahaan dan membuat para investor kabur dan tidak mau menanamkan modalnya pada perusahaan.
4.      Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk. sudah baik karena selalu mengalami kenaikan. Hal ini harus dipertahankan agar perusahaan semakin baik dan banyak investor yang ingin menanamkan modalnya pada PT Unilever Indonesia Tbk.
5.      Saran bagi peneliti yaitu memberikan rekomendasi bagi peneliti lain agar dapat mendapatkan info yang ingin didapat dan bermanfaat bagi para peneliti lain yang akan datang dan lebih memperluas lingkup yang sudah ada, sehingga semua aspek dapat dilihat dan dapat dibandingkan lebih lengkap.

Daftar Pustaka




Selasa, 17 Oktober 2017

IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. UNILEVER

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
TUGAS UTS
IMPLEMENTASI SISTEM INFORMASI PADA PT. UNILEVER, Tbk
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA




Nama         : Bella Rosdiana Dewi
NIM  : 43216110475


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
TAHUN 2017

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.   Latar Belakang
Pada era yang modern ini, teknologi menjadi sesuatu yang benar-benar harus dimiliki dan dimanfaatkan oleh setiap perusahaan yang ingin menjadi perusahaan terdepan dalam suatu industri. Hal ini menyebabkan pengolahan sumber daya informasi menjadi sesuatu yang sangat penting untuk menunjang keberhasilan dan kesuksesan sebuah bisnis.

Salah satu perusahaan yang memanfaatkan teknologi adalah PT. Unilever Tbk. PT. Unilever Tbk. mempunyai tiga bagian sistem informasi manajemen yang digunakan, yaitu CRM (Customer Relationship Management/Manajemen Hubungan Pelanggan), IMC (Integrated Marketing Communication/Komunikasi Pasar Terpadu), dan CSR (Output Sistem Informasi Pemasaran).

Pada artikel ini, penulis akan mencoba menjelaskan tentang salah satu bagian dari sistem informasi manajemen yang dimiliki oleh PT. Unilever Tbk., yaitu CRM (Customer Relationship Management).

1.2.   Rumusan Masalah
1.    Bagaimana sejarah PT. Unilever Tbk.?
2.    Apa Saja Bagian-bagian Sistem Informasi Manajemen di PT. Unilever Tbk.?
3.    Bagaimana Penjelasan tentang CRM yang Ada di PT. Unilever Tbk.?

1.3.   Tujuan
1.    Mengetahui Sejarah PT. Unilever Tbk.
2.    Mengetahui Apa Saja Bagian-bagian Sistem Informasi Manajemen di PT. Unilever Tbk.
3.    Mengetahui tentang CRM yang ada di PT. Unilever Tbk.






BAB II
PEMBAHASAN
2.1.   Sejarah PT. Unilever Tbk.
2.1.1 PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933, terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22 Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari 1934 Tambahan No. 3.

Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal 22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia. Dengan akta no. 92 yang dibuat oleh notaris Tn. Mudofir Hadi, S.H. tertanggal 30 Juni 1997, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia Tbk. Akta ini  disetujui oleh Menteri Kehakiman dengan keputusan No. C2-1.049HT.01.04TH.98 tertanggal 23 Februari 1998 dan diumumkan di Berita Negara No. 2620 tanggal 15 Mei 1998 Tambahan No. 39.

PT Unilever Indonesia Tbk mendaftarkan 15% dari sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya setelah memperoleh persetujuan dari Ketua Badan Pelaksana Pasar Modal (Bapepam) No. SI-009/PM/E/1981 pada tanggal 16 November 1981.

Sejak didirikan pada 5 Desember 1933. Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia. Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.

Selama ini, tujuan perusahaan kami tetap sama, dimana kami bekerja untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus mengurangi dampak lingkungan.



Saham perseroan pertamakali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981 dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009, saham oerseroan menempati peringkat kketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa Efek Indonesia

Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor, dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.

Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 300 karyawan tersebar di seluruh nutrisi.

Perseroan mengelola dan mengembangkan bisnis perseroan secara bertanggung jawab dan berkesinambungan. Nilai-nilai dan standar yang Perseroan terapkan terangkum dalam Prinsip Bisnis Kami. Perseroan juga membagi standar dan nilai-nilai tersebut dengan mitra usaha termasuk para pemasok dan distributor kami.

Perseroan memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah sekitar 32.

2.2.   Bagian-bagian Sistem Informasi Manajemen PT. Unilever
Sistem Informasi Manajemen pada PT. Unilever ada tiga bagian, yaitu:
2.2.1.       CRM (Customer relationship Management)
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan, menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable.
Keuntungan penggunaan CRM pada PT. Unilever Tbk yaitu servis yang lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas pelanggan.

2.2.2.       IMC (Intergrated Marketing Communication)
PT Unilever menggunakan strategi Komunikasi Pasar Terpadu atau Integrated Marketing Communication (IMC). Strategi ini berupaya untuk memadukan dan mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan secara jelas, konsisten, dan berpengaruh kuat terhadap perusahaan dan produknya.
IMC adalah konsep dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari berbagai disiplin komunikasi, contohnya periklanan umum, respon langsun, sales promotion, dan Public Relations.
IMC dalam arti yang sederhana adalah proses dari pengelolaan customer relationships atau hubungan pelanggan yang menggerakkan brand value.
IMC dalam arti yang spesifik adalah proses yang mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan yang menguntungkan antara customer/pelanggan dan stakeholder lain dengan mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu kepada mereka.
Prinsip dasar dari IMC sendiri adalah komunikasi. IMC berusaha memaksimalkan pesan positif dan meminimalkan pesan negative dari suatu produk dengan sasaran menciptakan dan menyokong hubungan antar produk. IMC juga mempunyai hubungan jangka panjang yaitu membangun dan memperkuat produk itu sendiri. Hubungan antar produk yang positif akan menghasilkan laba dan meningkatkan nilai dari pemegang saham perusahaan tersebut.
Konsep Dasar IMC
1.      Direct Marketing
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari front-end dan back end operations. Front-end menyusun harapan-harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan, misal: garansi)sedangkan back end berusaha mempertemukan harapan konsumen dengan produk.
2.      Sales Promotion
Sales promotion merupakan istilah dari penawaran nilai tambah yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari customer.
3.      Public Relations/MPR
MPR digunakan sebagai media tanpa bayar untuk menyampaikan brand information guna mempengaruhi calon customer atau customer secara positif.
4.      Personal Selling
Personal Selling adalah komunikasi dua arah dimana seorang penjual menjelaskan fitur dari suatu brand untuk kepentingan pembeli. Dalam Personal Selling, dilibatkan komunikasi yang sifatnya tatap muka. Personal selling sendiri merupakan bagian dari direct marketing.
5.      Advertising
Advertising merupakan “Suatu bentuk dari presentasi non-personal dan promosi dari suatu ide, barang atau jasa yang tidak gratis (berbayar) dan dilakukan oleh sponsor (perusahaan) yang teridentifikasi.
6.      Publicity
Publicity sendiri merupakan salah satu jasa yang disediakan oleh Public Relations Firm maupun Advertising Agency untuk membantu menangkap perhatian publik dan membedakan tiap-tiap perusahaan tersebut dari perusahaan-perusahaan lain yang menjadi saingannya.
7.      Events/Sponsorship
Event marketing adalah situasi yang signifikan atau peristiwa promosional yang mempunyai fokus utama untuk menangkap perhatian dan melibatkan customer dalam event.Sponsorship adalah dukungan finansial kepada suatu organisasi, orang, atau aktivitas yang dipertukarkan dengan publisitas merek dan suatu hubungan.
8.       Interactive Marketing
Interactive marketing disini lebih tertuju kepada bagaimana suatu perusahaan mampu atau tidak berkomunikasi dengan customer-nya.

Unilever sebagai salah satu perusahaan yang menguasai beberapa pasar mampu mempertahankan posisinya selama beberapa tahun karena perusahaan mampu memberikan image yang memuaskan terhadap konsumen. Setiap tahunnya mulai muncul produk-produk baru yang menawarkan berbagai macam kelebihan dan harga yang bersaing, tetapi dengan strategi yang matang maka unilever menfokuskan strategi untuk meningkatkan penjualan pada pembentukan brand image dan pemasaran yang baik.


2.2.3.       CSR
CSR (Corporate Social Responsibility) adalah suatu tindakan atau konsep yang dilakukan oleh perusahaan (sesuai kemampuan perusahaan tersebut) sebagai bentuk tanggungjawab mereka terhadap sosial/lingkungan sekitar dimana perusahaan itu berada.
Contoh tanggung jawab yang dilakukan, mulai dari melakukan kegiatan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perbaikan lingkungan, pemberian beasiswa untuk anak tidak mampu, pemberian dana untuk pemeliharaan fasilitas umum, sumbangan untuk desa/fasilitas masyarakat yang bersifat sosial dan berguna untuk masyarakat banyak, khususnya masyarakat yang berada di sekitar perusahaan tersebut.

Manfaat dari CSR
1.      Meningkatkan Citra Perusahaan
2.      Memperkuat “Brand” Perusahaan
3.      Mengembangkan Kerja Sama dengan Para Pemangku Kepentingan
4.      Membedakan Perusahaan dengan Pesaingnya
5.      Menghasilkan Inovasi dan Pembelajaran untuk Meningkatkan Pengaruh Perusahaan
6.      Membuka Akses untuk Investasi dan Pembiayaan bagi Perusahaan
7.      Meningkatkan Harga Saham

2.3.   CRM (Customer Relationship Management)
CRM diartikan sebagai satu kesatuan penjualan, pemasaran dan strategi pelayanan yang mencegah terjadinya aktivitas pekerjaan yang tidak terkoordinasi antar bagian dengan baik dan itu tergantung pada aksi – aksi perusahaan yang terkoordinasi. CRM berkonsentrasi pada apa yang dinilai oleh pelanggan, bukan pada apa yang perusahaan ingin jual. Sasaran dari kerangka kerja bisnis CRM adalah menggunakan hubungan yang ada untuk meningkatkan penghasilan, menggunakan informasi yang terintegrasi untuk pelayanan yang baik, memperkenalkan konsisten, proses dan prosedur chanel yang replicable.

Keuntungan penggunaan CRM pada PT. Unilever Tbk yaitu servis yang lebih cepat, mengurangi harga, memperbesar keuntungan, mempunyai rasa memiliki, meningkatkan koordinasi tim, tingkat kepuasan pelanggan menjadi lebih tinggi, meningkatkan loyalitas pelanggan.



2.3.1.      Manfaat dari penggunaan CRM PT. Unilever
1.      CRM memungkinkan sebuah perusahaan untuk mengidentifikasi serta berfokus pada para pelanggan terbaik mereka, yaitu mereka yang paling menguntungkan bagi perusahaan, agar mereka dapat dipertahankan sebagi pelanggan seumur hidup untuk layanan yang lebih besar dan menguntungkan.
2.      CRM juga dapat menelusuri saat ketika pelanggan menghubungi perusahaan, darimana pun titik hubungannya.
3.      Sistem CRM juga memungkinkan perusahaan untuk memberi pengalaman yang konsisten dan layanan serta dukungan superior bagi pelanggan, di semua titik kontak yang dipilih oleh pelanggan.

2.3.2.      Aktivitas utama dari konsep CRM
1.      Membangun database pelanggan yang kuat
Database pelanggan yang kuat merupakan kunci utama pelaksanaan CRM. Ada banyak alasan mengapa perusahaan perlu membangun database pelanggan yang kuat. Pertama, database pelaggan adalah salah satu aset utama perusahaan, yang juga dapat dihitung performanya sebagaimana performa finansial yang lain. Kedua, database pelanggan dapat dijadikan ukuran tentang nilai perusahaan sekarang dan kemungkinan performanya di masa mendatang.

2.      Membuat profil dari setiap pelanggan
Langkah selanjutnya adalah membuat profil dari masing-masing pelanggan. Ini merupakan pengembangan lebih lanjut dari proses segmentasi konsumen yang sudah dilakukan perusahaan. Profil pelanggan menyangkut segala aktifitas yang dilakukan oleh pelanggan mengenai penggunaan produk ataupun layanan perusahaan. Profil pelanggan akan memberikan gambaran tentang kebutuhan, keinginan, dan juga concern mereka tentang produk atau layanan perusahaan. Ada 2 hal yang dapat menjadi parameter perusahaan dalam menentukan profiling pelanggan adalah usage dan  uses. Usage menyangkut seberapa banyak mereka menggunakan produk atau layanan perusahaan, kapan menggunakannya dan produk atau layanan apa saja yang digunakan. Sedangkan uses menyangkut bagaimana pelanggan memakai produk atau jasa perusahaan.

3.      Analisis profitabilitas dari tiap-tiap pelanggan
Dalam analisis profitabilitas ada 2 hal yang dinilai dari masing-masing pelanggan. Pertama adalah penerimaan ( revenue ) yang dihasilkan dari masing-masing pelanggan dan kedua adalah biaya ( cost ) yang harus dikeluarkan untuk melayani masing-masing pelanggan.

4.      Interaksi dengan pelanggan yang lebih targeted dan customized
Dengan profil yang lebih jelas, perusahaan akan lebih mudah untuk melihat kebutuhan yang berbeda-beda dari setiap pelanggan. Informasi ini tentu saja akan memudahkan perusahaan untuk memberikan penawaran tentang produk dan layanan yang disesuaikan kebutuhan mereka. Dengan tingkat kebutuhan yang dipetakan, perusahaan juga dapat memberikan komunikasi pemasaran terpadu yang lebih personal dan customized. Pelanggan akan merasa lebih diperlukan secara individual dan tentu saja akan memberikan pengalaman yang lebih menarik dan mendukung proses kepuasan pelanggan. Dan tentu saja untuk jangka panjang adalah bagaimana hal tersebut dapat menciptakan loyalitas pelanggan untuk terus memakai produk atau layanan perusahaan.

2.3.3.      Aplikasi yang menerapkan CRM PT. Unilever diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1.       CRM Operasional
CRM Operasional dikenal sebagai “front office” perusahaan, aplikasi ini berperan dalam interaksi dengan pelanggan. CRM Operasional mencakup proses otomatisasi yang terintegrasi dari keseluruhan proses bisnis, seperti otomatisasi pemasaran, penjualan, dan pelayanan. Salah satu penerapan CRM yang termasuk dalam kategori operasional CRM adalah dalam bentuk aplikasi web. Melalui web, suatu perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan. Beberapa contoh pelayanan yang diberikan melalui web, diantaranya:
a.       Menyediakan pencarian produk. Pelanggan sering kali mengalami kesulitan dalam mencari produk yang mereka inginkan, karena itu diperlukan fasilitas search
b.      Menyediakan produk atau pelayanan gratis, sesuatu yang dapat menarik pelanggan untuk mengunjungi web adalah tersedianya produk atau pelayanan gratis
c.       Menyediakan pelayanan atau informasi tentang penggunaan produk
d.      Menyediakan pemesanan on line
e.       Menyediakan fasilitas informasi status pemesanan

2.       CRM Analitik
CRM Analitik dikenal sebagai “back office” perusahaan. Aplikasi CRM ini berperan dalam memahami kebutuhan pelanggan. CRM Analitik berperan dalam melaksanakan analisis pelanggan dan pasar, seperti analisis trend pasar dan analisis perilaku pelanggan. Data yang digunakan pada CRM Analitik adalah data yang berasal dari CRM Operasional.

2.3.4.      Implementasi CRM pada PT. Unilever

Unilever adalah salah satu perusahaan produksi dunia yang terbesar dengan omset $45 juta per tahun. Unilever beroperasi di 88 negara seluruh dunia dengan jumlah karyawan 255.000 orang. Dan 2 dari 12 Grup bisnisnya bermarkas di United States. PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933 sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H. van Ophuijsen, notaris di Batavia. 
Perusahaan ini bergerak dalam bidang produksi sabun, deterjen, margarin, minyak sayur dan makanan yang terbuat dari susu, es krim, makanan dan minuman dari teh dan produk-produk kosmetik. Dalam upaya untuk meningkatkan pengalaman konsumen dan mengumpulkan informasi pelanggan yang lebih baik, Unilever telah mulai menggunakan Astute Solusi RealDialog, yaitu alat dalam panggilan pusat. RealDialog menggunakan mesin linguistik menganalisis pelanggan di masing masing kata dan kemudian menyediakan pusat kontak agen sehingga dengan mudah membaca tanggapan. RealDialog memungkinkan mereka untuk mengontrol pesan. Selain itu, kekuatan utama dari sistem adalah simplifies agen pekerjaan, yang memungkinkan mereka untuk memberikan jawaban lebih cepat dan fokus dalam membangun hubungan. RealDialog Unilever juga membantu pelanggan lainnya, termasuk mengumpulkan data konsumen. Sistem log permintaan dan komentar mereka, sehingga eksekutif dan manajer dapat mengukur kepuasan konsumen tentang produk mereka. Ketika kemampuan RealDialog Unilever digunakan pada situs web pada tahap selanjutnya dari kerjasama, manajer akan mampu bereaksi terhadap komentar konsumen online secara real time. Unilever sebelumnya menggunakan database milik semua produk-produknya di pusat panggilan. Perusahaan menghubungi pusat di Amerika Serikat dan Kanada menangani lebih dari 90 merek, mencakup 14 kategori barang konsumen – Dan kesulitannya yaitu mencari agen yang tepat untuk membuat tanggapan.
Dengan RealDialog, konsumen tidak akan berkomentar dalam membeli dan dapat benar benar mempercayainya, RealDialog manager ini akan meningkatkan nilai dari pelanggan dan akhirnya menghasilkan pendapatan karena mereka akan senang dengan layanan yang mereka rasakan dan mendapatkan informasi produk yang sedang mereka cari.

2.3.5             Hambatan CRM
Dalam mengoperasikan perusahaan dan mencapai tujuannya, satu satunya hal yang menjadi hambatan bagi perusahaan Unilever Indonesia Tbk. Adalah persaingan dengan perusahaan perusahaan lain yang bergerak dalam bidang yang sama. Maka upaya yang dilakukan Unilever Indonesia untuk kedepannya, yaitu akan mengadakan program MT (Management Training) dalam mencari bibit bibit SDM yang potensial. Para MT menjalani pekerjaan sebagai asisten manajer selama dua tahun. Seorang asisten manajer yang ditempatkan di bagian pemasaran, misalnya, harus bias belajar banyak tentang pemasaran. Ia mesti terjun ke pasar-pasar tradisional hingga ke pelosok daerah untuk mengetahui dan memahami kebutuhan konsumen. Di lain pihak, perusahaan memonitor perkembangannya sambil mengevaluasi apakah seorang asisten manajer ini layak dipromosikan sebagai manajer atau tidak.

2.3.6             Ekspektasi CRM
Unilever juga akan menggunakan Ariba's B2B dalam bidang non-inventory dan biaya tidak langsung lainnya. Unilever memiliki ekspektasi bahwa dengan menggunakan Ariba's B2B maka akan membantu meningkatkan kualitas manajemen pembelian barang dari ribuan supplier. The Ariba Solutions  memberikan lingkungan commerce yang friendly dan dapat di update dengan mudah sehingga mengikuti kondisi pasar yang berubah-ubah.


ü Visi & strategi
v  Sebuah visi baru
Visi baru ini paham bahwa dunia sedang berubah. Populasi meningkat. Pendapatan meningkat di seluruh dunia diikuti dengan bertambahnya permintaan terhadap produk-produk  konsumen. Produk seperti milik Unilever bergantung pada  peningkatan sumber daya alam, baik itu bahan bakar ataupun bahan mentah lainnya. Di waktu yang bersamaan, perubahan iklim bukan hanya menjadi masalah untuk planet ini, tetapi juga melambangkan ancaman besar terhadap stabilitas ekonomi dan sosial.
Kami mengetahui bahwa untuk mencapai tujuan perkembangan, maka kami harus mengurangi dampak keseluruhan terhadap lingkungan yang timbul dari usaha. Komitmen kami meliputi tidak hanya pabrik dan kantor melainkan juga dampak lingkungan dan hubungannya dengan sumber bahan mentah kami, melalui bagaimana cara para pelanggan menggunakan dan membuang produk kami.
v  Visi
ü  Unilever berusaha menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari.
ü  Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi mereka dan juga bagi orang lain.
ü  Kami akan menginspirasi orang-orang untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang dapat memberikan perbedaan besar bagi dunia.
ü  Kami akan mengembangkan cara baru untuk melakukan usaha dengan tujuan mengembangkan perusahaan kami sambil mengurangi dampak terhadap lingkungan.
ü  Kami sepenuhnya menyadari bahwa kami perlu mengembangkan model baru untuk pertumbuhan usaha. Kami bertujuan melaksanakan program kerja jangka panjang dengan supplier kami, para pelanggan dan rekan lainnya dalam mencapai tujuan ini.
ü  Dengan portfolio brand kami yang kuat, kehadiran yang menonjol pasar dan komitmen yang bertahan lama untuk berbagi nilai kreasi, kami percaya kami berada di tempat terbaik untuk mencapai tujuan ini.


§   Menjelaskan  tentang Analisis swot

Analisis SWOT adalah indentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada  logika yang dapat memaksimalkan  kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities), namun  secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman  (Threats).
Proses pengambilan keputusan strategis  selalu  berkaitan dengan  pengembangan misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis (strategi planner) harus  menganalisis faktor - faktor  strategis perusahaan (kekuatan,  kelemahan, peluang, dan ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini. Hal ini disebut dengan  Analisis  Situasi. Model yang paling populer untukanalisi ssituasi adalah Analisis SWOT.

§  Cara membuat analisis swot
SWOT adalah singkatan dari lingkungan Internal Strengths dan Weaknesses serta lingkungan eksternal Opportunities dan Threats  yang  dihadapi dunia  bisnis. Analisis  SWOT membandingkan  antara faktor eksternal  Peluang  (opportunities) dan Ancaman (threats) dengan faktor internal Kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses). 
Kuadran 1 : Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan dapat memanfaatkan peluang yang ada
Kuadran 2 : Meskipun menghadapi berbagai ancaman, perusahaan ini masih memiliki kekuatan dari segi internal.
Kuadran 3 :Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi dilain pihak, ia menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Kuadran 4 : Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan, perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.

1.      Kekuatan (Strengths)
§  Strategi  promosi  produk  PT Unilever  yang  efektif dengan menampilkan model - model yang tipikal muda, berkulit putih, berambut panjang, sehingga memacu konsumen (lebih spesifik perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mengalami sendiri hasil yang diterima si model dalam iklan tersebut.
§  PT Unilever gencar di misi sosial, sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan penjualan di tengah pasar yang kompetitif. PT Unilever Indonesia sebagai salah satu perusahaan dengan belanja iklan terbesar menurut majalah marketing (top Brand Survey, edisi khusus 2007)
§  Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia
§  Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang berdedikasi, terampil, dan termotivasi di segenap jajaran.
§  Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care, savoury, dan ice cream.
§  Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor untuk menghantar produk-produk dari pabrik ke tempat-rempat penjualan.
§  PT Unilever sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke daerah-daerah dapat terlayani.
§  PT unilever mempunyai moto “operational excellent with no compromise on quality”. Unilever dalam menjalankan operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

2.      Kelemahan (Weaknesses)
§  PT Unilever memiliki struktur matriks, yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi perusahaan yaitu pertama, sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang bisa menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari dukungan departemen (SDM, keuangan, dan lain-lain) dengan departemen lini produk yang biasanya sangat berorientasi komersial.
§  Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
§  Jumlah karyawan yang tambun.
§  Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan unilever indonesia tidak bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
§  Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
§  Ketidakjelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
§  Mayoritas produk unilever memiliki entry barrier rendah.
§  Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industri.


3.      Kesempatan (Opportunities)
§  Stabilitas ekonomi yang relatif baik dengan pertumbuhan yang menggembirakan bagi ekonomi Indonesia sebesar 6.3%.
§  Pertumbuhan ekonomi yang kuat di wilayah pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan papua.
§  Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
§  Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
§  Luasnya potensial market sekitar 250 juta tepatnya 122.527.186 laki-laki (49,9%) dan 122.922.553 (50,1%) perempuan.
§  Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
§  Rekomendasi investasi pada saham dengan level beta dibawah 1.
§  Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83 %.

4.      Ancaman (Threats)
§   Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga minyak,  bahan kimia dan komoditas lainnya.
§   Tidak stabilnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing.
§   Melemahnya daya beli konsumen.
§   Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk.
§   Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya pemasaran produk.
§   Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industri.
§   Tidak konsistennya pasokan gas dari pertamina.
§   Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar negeri.
§   Adanya campaign against unilever oleh greenpeace akibat penggundulan hutan yang membahayakan komunitas orang utan.
§   Adanya pemboikotan produk zionisme termasuk unilever.
§   Produk pesaing dengan harga lebih rendah.




KESIMPULAN
Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara
Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah besar dalampeusahaan besar ini.
Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
5. Pemasaran Langsung
Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut ditiru perusahaan lain disamping kualitas yang bagus

SARAN
Dalam masalah yang dihadapi PT. Unilever yaitu mengenai penipuan kupon yang diselipkan dalam produk kemasan. Sebaiknya diadakan penyuluhan mengenai hal tersebut kepadamasyarakat sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. dan penanganan serius dalam tindak penipuan kupon tersebut.Kesetiaan pelangaan menjadi kunci sukse tidak hanya dalam jangka pendek tetapi keunggulan bersaing yang berkelanjutan.
Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,yang merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabunkecantikan merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya sabunmandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.Merek perlu dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen dapatmemahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu. Kualitas di mata konsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana persepsi konsumen terhadap produk itu.

DAFTAR PUSTAKA
2.       Lisa,2013. http://lisapudica.blogspot.co.id/2013/12/sistem-informasi-manajemen-pada.html  (10 Desember 2013,06:55)
3.       Silviwahyuni. 2012. Program CSR PT. Unilever Indonesia. (https://silviwahyuni.wordpress.com/2012/11/29/program-csr-pt-unilever-indonesia-tugas/ , (8 Oktober 2015 pukul 18.03 WIB).



E-LEARNING

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FORUM & QUIZ E-LEARNING Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA Nama         : Bella Rosdia...