SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
FORUM
& QUIZ
Conceptual Framework, Kesimpulan dan Saran Sistem Informasi Pada PT.
Unilever
Dosen : Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA
Nama : Bella Rosdiana Dewi
NIM : 43216110475
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM
STUDI AKUNTANSI
TAHUN
2017
A.
Conceptual Framework
Tujuan laporan keuangan
menurut kerangka konseptual adalah memberikan informasi untuk pengambilan
keputusan.
•
Karakteristik kualitatif terdiri dari
karakteristik primer dan sekunder.
–
Karakteristik primer terdiri dari
relevan dan andal. Informasi yang relevan adalah informasi yang dapat
memberikan perbedaan hasil keputusan. Agar relevan informasi harus memiliki
nilai prediksi, nilai feedback dan tepat waktu. Informasi dapat diandalkan jika
verifiable, representative faitfulness dan neutral.
–
Karakteristik sekunder terdiri dapat
dibandingkan dan konsisten. Untuk dapat dibandingkan laporan keuangan harus
disajikan dengan cara yang sama untuk perusahaan yang berbeda dan kebijakan
akuntansi diterapkan secara konsisten dari satu periode ke periode berikutnya.
Unsur laporan aset,
liabilitas pemilik, ekuitas, investasi pemilik, pembagian kepada pemilik, laba
comprehensive, pendapatan, beban, keuntungan (gain) dan kerugian (loss).
Laba komprehensif adalah kenaikan aset atau liablitas yang tidak dilaporkan
dalam laporan laba rugi tetapi langsung mempengaruhi ekuitas.
•
Asumsi dasar terdiri dari entity,
going concern, monetary unit dan periodicity.
–
Entity menjelaskan bahwa informasi
keuangan yang disajikan terkait dengan entitas yang dilaporkan terpisah dari
pemilik dan entitas lain.
–
Entitas diasumsikan akan terus
beroperasi dalam waktu yang tidak ditentukan
–
Nilai-nilai dalam laporan keuangan
dinyatakan dalam unit satuan mata uang
–
Pelaporan keuangan disajikan dalam
periode untuk dapat dilihat kinerja pada periode tersebut dan kondisi keuangan
pada setiap akhir periode.
Prinsip dasar terdiri
dari historical cost, revenue recognition, matching cost again
revenue dan full disclosure.
–
Prinsip historical cost
mengharuskan pengakuran didasarkan harga perolehan.
–
Prinsip pengakuan pendapatan menyatakan,
penadapatan diakui jika telah realized dan earned (direalisasi dan diperoleh).
–
Pengakuan beban didasarkan pada konsep
penandingan antara beban dengan pendapatan.
–
Informasi keuangan harus mengungkapkan
semua fakta terkait informasi keuangan yang berguna bagi pemakai untuk
pengambilan keputusan.
•
Kendala informasi terdiri dari
keseimbangan atas biaya dan manfaat, materialitas, konservatif dan praktik
industry.
–
Penyusun laporan keuangan harus
mempertimbangan biaya untuk menghasilkan informasi dan manfaat dari informasi
yang dihasilkan.
–
Prinsip konservatif menyatakan, dalam
kondisi ketidakpastian, akuntan akan memilih untuk menunda pengakuan pendapatan
dan aset sampai terealisasi namun sebaliknya mempercepat pengakuan beban dan
liabilitas saat potensi kerugian ada dan dapat diukur dengan andal.
B. Kesimpulan
Pendekatan
penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah
atau kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena
Unilever telah memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara.
Strategi-strategi
yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha sehingga
kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah
besar dalampeusahaan besar ini.
Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
5. Pemasaran Langsung
Sangat baik dalam dunia usaha
sehingga patut ditiru perusahaan lain disamping kualitas yang bagus
C. Saran
1.
Pertambahan Nilai Ekonomi PT Unilever
Indonesia Tbk. sudah baik karena mengaami peningkatan dari tahun ke tahun. Hal
ini seharusnya dipertahankan dan semakin ditingkatkan agar perusahaan setiap
tahunnya mengalami pertambahan nilai ekonomi sehingga harga saham dapat terus
meningkat.
2.
Perputaran total asset (TATO) PT
Unilever Indonesia Tbk. cenderung stabil, tetapi seharusnya lebih ditingkatkan.
Agar penjualan produk PT Unilever Indonesia Tbk. tetap laku dipasaran dan harus
dapat terus bersaing dengan para pesaingnya. Dalam meningkatkan penjualan PT
Unilever Indonesia Tbk harus lebih gencar melakukan promosi dan melakukan
inovasi-inovasi baru dalam produknya.
3.
Rasio hutang (DER) PT Unilever Indonesia
Tbk. kurang baik karena pada beberapa tahun tertentu sering kali mengalami
kenaikan, ini akan berdampak negatif pada perusahaan. Salah satunya perusahaan akan
terlilit hutang yang cukup besar dan mempengaruhi harga saham perusahaan karena
perusahaan tidak dapat membagikan keuntungan perusahaan kepada para pemegang
saham dan malah membayarkan hutang-hutang perusahaan dan membuat para investor
kabur dan tidak mau menanamkan modalnya pada perusahaan.
4.
Harga saham PT Unilever Indonesia Tbk.
sudah baik karena selalu mengalami kenaikan. Hal ini harus dipertahankan agar
perusahaan semakin baik dan banyak investor yang ingin menanamkan modalnya pada
PT Unilever Indonesia Tbk.
5.
Saran bagi peneliti yaitu memberikan
rekomendasi bagi peneliti lain agar dapat mendapatkan info yang ingin didapat
dan bermanfaat bagi para peneliti lain yang akan datang dan lebih memperluas
lingkup yang sudah ada, sehingga semua aspek dapat dilihat dan dapat
dibandingkan lebih lengkap.
Daftar Pustaka
1. Martani,2017. https://staff.blog.ui.ac.id/martani/files/2017/09/AK1-Pertemuan-1.pptx (September
2017)
2. Vendri,2011. http://vendriandinata.blogspot.co.id/2011/10/analisis-kasus-perusahaan-pt-unilever.html
(31 Oktober 2011)
3. Anonim 1, http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/584/jbptunikompp-gdl-nerissaarv-29167-10-unikom_n-v.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar